Jumat, 08 Juni 2012

KULISUSU

Benda ini adalah yang melatarbelakangi penamaan Kulisusu, kini tinggal sebelah dan tertimbun hampir seluruh bagiannya. Konon ceritanya bahwa pasangan dari kulit Lokan ini diambil oleh suku Tobelo setelah masyarakat Kulisusu menderita kekalahan. Adapun ukurannya sebagai berikut: panjang 60 cm dan tinggi dari permukaan tanah 25 cm. Wisata sejarah ini terletak di Kompleks Benteng Lipu, Keraton Kulisusu, Kabupaten Buton Utara.

awal mulanya terkait dengan penemuan kima susu (kerang siput laut) oleh seseorang yang bernama La Mahari, Sangia Yi Doule, saat hendak pergi berburu di Lemo ditemani dengan dua ekor anjing masing-masing bernama La Sara Bomba dan La Barbantingi (Abusaru, 2005: 2). Kedua anjing tersebut juga yang menemukan ee bula (air putih) tidak jauh dari temuan kima susu (Rahmat, 8 Januari 2011). Dituturkan bahwa kulit sebelah kanan kerang siput laut tersebut dibawa ke Ternate oleh La Ode Raja Tomba Mbahalo dan istrinya bernama Wa Ode Katanda disertai dengan 40 rumah tangga, isinya dibawa ke Tolaki oleh Kapita Haluoleo, dan kulit sebelah kiri disimpan di tempat semula (Abusaru, 2005 : 3). Orang Kulisusu menamakan kerang siput laut tersebut dengan istilah “Kima Susu” atau “Tongki-Tongki Susu” atau “Mata Morawu”.  Tradisi lisan menuturkan bahwa penamaan Kulisusu bermula dimana ketika anjing menemukan induk kerang susu yang besar, gonggongan anjing mengeluarkan kata-kata “Kolingsusu-kolingsusu” untuk beberapa kali (Abu Hasan, 1989: 55). Dari kata ini muncul istilah Kolencucu, Kolengsusu atau Kolingsusu, lalu berubah menjadi Kulisusu untuk menyebut nama Barata Kulisusu, Distrik Kulisusu, dan Kecamatan Kulisusu. Interpretasi lain dapat dijelaskan bahwa kata “kuli”, yang kemudian melahirkan kata “kulisusu”, boleh jadi berasal dari salah satu bagian atau belahan (“kulit”) kerang siput laut yang ditemukan oleh Sangia Doule yang masih tersimpan sampai sekarang di Benteng Lipu. Orang Kulisusu menyebut bagian kulit (luar) dengan kata koleng atau kaleng atau kuli. Jadi kata “kuli” diambil dari kata “kulit”, maksudnya kulit (bagian luar) kerang siput (kima susu) tersebut (lihat gambar/foto “kima susu” berikut).



Tidak ada komentar:

Posting Komentar